Monday, January 12, 2015

Rekaman CCTV Bandara Juanda Bantu Identifikasi Jenazah Youvita dan David

Surabaya - Dua jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 asal Surabaya berhasil teridentifikasi oleh tim DVI. Selain dinilai cocok secara uji primer melalui dental record, jenazah yang di nomori B030 dan B043 itu bisa lebih mudah dikenali melalui analisa properti dari rekaman CCTV sesaat sebelum pemberangkatan pesawat di terminal 2 International Juanda.

Kabid Dokkes RS Bhayangkara Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono menyatakan jenazah nomor B030 cocok secara uji primer berupa rekam gigi dan analisa properti seperti pernyataan dari keluarga korban. Setelah ditelusuri melalui rekaman CCTV, korban yang saat itu mengenakan kaos merah itu dinyatakan sesuai dengan data ante mortem dan post mortem.

"B030 kondisinya tidak sebagus yang kita inginkan tapi data ante dan post mortem serta analisa properti CCTV maka ini tak terbantahkan adalah Elisabeth Youvita atau di KTP bernama Jou Elizabeth Youvita (20) perempuan asal Surabaya," ungkap Budiyanto didampingi Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono saat jumpa pers di media centre Polda Jatim, Senin (12/1/2015).

Identitas kedua dengan nomor jenazah B043, sambung Budiyono, diketahui cocok secara primer melalui sidik jari yang akurat sesuai dengan 12 papiler. Data itu diperkuat oleh data sekunder berupa rekaman CCTV, dimana sebelum korban berangkat diketahui memakai ikat pinggang dengan merk tertentu.

"Akurat secara primer sidik jari tepat 12 titik papiler yang dianggap cocok. Data sekunder, medis usia dan properti di CCTV memakai sabuk Louis Vuitton maka B043 ialah David Gunawan (37) warga Surabaya," imbuh Budiyono.

Dengan terungkapnya 2 identitas ini maka dari 48 jenazah yang telah diterima tim DVI, kini sudah 34 jenazah yang teridentifikasi. Sebanyak 32 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga dan 2 jenazah warga asing asal Korea Selatan hingga kini masih disimpan di cold storage sesuai dengan permintaan keluarga.

"Masih ada 14 jenazah yang belum teridentifikasi, kita ulang lagi kecocokan data post mortem dan ante mortem nya," pungkas pria berpangkat tiga melati di pundaknya tersebut

No comments:

Post a Comment