SURABAYA, KOMPAS.com —
Hasil pemeriksaan sementara kepada para korban prostitusi SMP di
Surabaya oleh polisi mengungkapkan bahwa sebagian besar para korban
memiliki latar belakang masalah keluarga. Hal itu yang mendorong mereka
bersedia menjadi anak buah NA (15), siswi SMP yang menjual mereka ke
pria hidung belang.
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol
Suparti, Rabu (12/6/2013), mengatakan, secara materi, mereka semua
hampir berasal dari keluarga yang cukup.
"Tapi, karena masalah keluarga, mereka bersedia terjun ke dunia seks bebas," ujarnya.
Hasil
pemeriksaan menyebutkan, mereka di antaranya ada yang pernah diperkosa
ayah tirinya, ada yang ayah dan ibunya bercerai, konflik keluarga
berkepanjangan, serta ada yang memiliki masalah dengan mantan pacarnya.
"Ada yang sudah direnggut kegadisannya oleh mantan pacarnya," tambah Suparti.
Sebanyak
11 pelajar SMP yang masih bebas beraktivitas ini sebelumnya divisum
oleh polisi sebagai upaya melengkapi berkas pemeriksaan dan bukti.
Sebagian dari mereka diciduk saat beroperasi di sebuah hotel di Jalan
Darmokali, Surabaya, pekan lalu.
Mereka dijual oleh NA, pelajar
kelas III SMP swasta, yang sudah beroperasi sejak enam bulan terakhir.
NA menawarkan para korbannya kepada pria hidung belang melalui fasilitas
telepon dan pesan elektronik. Harga yang ditawarkan pelaku dari Rp
750.000 hingga Rp 1 juta untuk sekali kencan jangka pendek. Dari
transaksi itu, pelaku mendapat imbalan sebesar Rp 250 rib
No comments:
Post a Comment