Jakarta - PSSI memberi indikasi keseriusannya memerangi masalah pengaturan skor alias match fixing di persepakbolaan Indonesia dengan cara menggandeng pihak kepolisian.
Dalam
rapat Komite Eksekutif PSSI yang digelar di Hotel Park Lane, Jakarta,
Minggu (7/12/2014) malam, seluruh pengurus PSSI hadir untuk membicarakan
beberapa hal. Salah satu pembahasannya yaitu mengenai match fixing yang kerap terjadi di kompetisi tanah air.
Ketua
Umum PSSI Djohar Arifin menyatakan bahwa pihaknya telah menggandeng
pihak kepolisian agar bisa mengambil tindakan kepada pelaku-pelaku match fixing yang berada di luar lapangan.
"Kami
telah sepakat untuk membentuk badan intelejen dan menunjuk Bapak
(Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri) Boy Rafli Amar
untuk memimpin tim integritas ini. Surat resmi sudah ditandatangai pada 2
Desember kemarin," ungkap Djohar.
Kasus terakhir terkait match fixing
ini adalah 'Sepakbola Gajah' yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS
Semarang padasemifinal Divisi Utama. Mereka dinilai sengaja mengalah
lantaran menghindari Pusamania Borneo FC. Komdis PSSI juga telah
memutuskan untuk menjatuhkan hukuman kepada para pemain sampai pelatih
dengan kadar sanksi yang berbeda-beda.
No comments:
Post a Comment