Solopos.comm,
SUKOHARJO–Tim gabungan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas
Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom), Kodim 0726, Polres
dan Dinas Pendidikan (Disdik) berhasil menjaring tiga pelajar yang
tengah bolos sekolah asyik main di warung internet (warnet) dan game
online. Hal itu terjadi setelah tim gabungan merazia warnet di Kecamatan
Baki, Gatak dan Kartasura, Senin (29/9/2014).
“Tiga siswa yang masih beseragam itu kami tangkap itu semuanya dari
pelajar SMA di Kartasura. Setelah mendapat pembinaan di tempat dan
dicatat identigasnya serta membuat pernyataan pada surat bermeterai
mereka kami lepas,” ujar Kepala Satpol PP Sukoharjo, Sutarmo ketika
ditemui di ruang kerjaya seusai razia.
Menurut dia pihaknya juga menekankan kepada pengelola dan pemilik
warnet untuk tidak mengizinkan pelajar saat masih mengenakan seragam
sekolah masuk ke warnet. Jika pemilik fan pengelola warnet membiarkannya
mereka juga bisa dikenai sanksi teguran keras.
Selain itu para pemilik dan pengelola warnet juga diminta untuk
memperhatikan tempat usahanya. Salah satunya menyangkut bilik yang harus
dibuat transparan.
Sutarmo mengatakan dalam razia menemukan bilik tertutup yang dinilai
melanggar ketentuan. Selain itu penerangan lampu juga kurang. “Warnet
tidak boleh tertutup dan remang remang karena akan memicu masalah
sebagai tempat mesum dan bolos pelajar, jadi wajib dijalankan sesuai
aturan,” tegas dia.
Selain itu, ujar dia, petugas juga melakukan pembinaan siswa dengan
memberi petuah saat upacara bendera di SMKN 6, Gatak, Sukoharjo. Materi
yang disampaikan menyangkut antisipasi masuknya paham radikal seperti
ISIS, kenakalan remaja, pengaruh narkoba, aksi vandalisme dan
pornografi.
Dalam penyampaiannya, Sutarmo meminta kepada para pelajar agar tidak
melanggar aturan. Sebab yang berwenang dinilai telah membuat aturan dan
sanksi tegas sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
“Di saat jam belajar sebaiknya masuk sekolah dan jangan nongkrong di
warnet atau di game online kalau tertangkap jelas ada sanksi tegas. Di
antaranya pembinaan dari petugas dan sekolah. Selain itu, orangtua juga
ikut dipanggil agar ikut membina putra mereka,” papar Sutarmo.
No comments:
Post a Comment