Timlo.net Kebutuhan alat pengaman berupa kondom bagi penjaja seks
komersial di Gang Sadar, Baturraden, Purwokerto menunjukkan angka yang
signifikan. Dalam sebulan, sekitar 6.000 kondom diperlukan untuk
penghuni dan pengguna jasa layanan esek-esek terbesar di Banyumas.
Tingginya
kebutuhan kondom di Gang Sadar, menurut Presiden Paguyuban Penghuni
Gang Sadar, Amir Maruf disebabkan aturan ketat yang diberlakukan agar
para penghuni tidak terinfeksi penyakit kelamin menular. Kami selalu
menekankan kepada penghuni kos agar selalu meminta kepada para
penggunanya untuk menggunakan kondom, katanya, Selasa (24/9).
Dari
pengamatannya, dalam sehari kebutuhan kondom di Gang Sadar mencapai 200
bungkus. Kalau ditotal selama sebulan, kebutuhan kondom bisa mencapai
angka 6.000 bungkus. Tetapi, selama ini pasokan kondom selalu mencukupi,
ujarnya.
Dia juga menjelaskan, saat ini di setiap rumah kos yang
ada di dalam Gang Sadar disediakan kondom dalam satu boks besar untuk
digunakan pengguna jasa layanan seks. Menurut Amir, para pelanggan
diwajibkan menggunakan kondom. Jika pelanggan tidak menggunakan kondom,
para penjaja seks tersebut diperbolehkan tidak melayaninya.
Ketua
Pemuda Peduli HIV/AIDS Baturraden, Darkim mengungkapkan, kampanye
penggunaan kondom terus dilakukan pihaknya untuk menekan angka infeksi
menular seksual. Dia mengakui, penyadaran tersebut memang difokuskan di
tempat-tempat seperti Gang Sadar.
Kampanye penggunaan kondom ini
sudah dilakukan sejak 2010 dan kami sosialisasikan kepada papi dan mami
anak kos. Selain itu, kami juga kerap meminta kepada anak kos untuk
selalu memeriksakan kesehatan reproduksinya untuk mengantisipasi
kemungkinan tertular penyakit infeksi kelamin, katanya.
Saat ini
penghuni lokalisasi Gang Sadar yang aktif tercatat sekitar 90-an orang,
mereka menginduk kepada 34 mami atau papi yang bertindak sebagai pemilik
kos. Meski begitu, Amir menambahkan, banyak penjaja seks di luar Gang
Sadar (freelance) yang tidak peduli terhadap kesehatan reproduksinya.
Salah
satu penghuni kos di Gang Sadar, Mita (23), mengaku aturan penggunaan
kondom kepada lawan main menjadi wajib. Diakuinya, memang banyak
pelanggannya yang berusaha melanggar aturan tersebut. Kalau tidak mau
pakai kondom lebih baik saya tolak, karena resikonya lebih besar terkena
penyakit jika tidak menggunakan kondom, ucapnya. [hhw]
No comments:
Post a Comment