Friday, September 19, 2014

Sebulan, 6.000 Kondom Dipakai di Gang Sadar Baturraden

Timlo.net Kebutuhan alat pengaman berupa kondom bagi penjaja seks komersial di Gang Sadar, Baturraden, Purwokerto menunjukkan angka yang signifikan. Dalam sebulan, sekitar 6.000 kondom diperlukan untuk penghuni dan pengguna jasa layanan esek-esek terbesar di Banyumas.
Tingginya kebutuhan kondom di Gang Sadar, menurut Presiden Paguyuban Penghuni Gang Sadar, Amir Maruf disebabkan aturan ketat yang diberlakukan agar para penghuni tidak terinfeksi penyakit kelamin menular. Kami selalu menekankan kepada penghuni kos agar selalu meminta kepada para penggunanya untuk menggunakan kondom, katanya, Selasa (24/9).
Dari pengamatannya, dalam sehari kebutuhan kondom di Gang Sadar mencapai 200 bungkus. Kalau ditotal selama sebulan, kebutuhan kondom bisa mencapai angka 6.000 bungkus. Tetapi, selama ini pasokan kondom selalu mencukupi, ujarnya.
Dia juga menjelaskan, saat ini di setiap rumah kos yang ada di dalam Gang Sadar disediakan kondom dalam satu boks besar untuk digunakan pengguna jasa layanan seks. Menurut Amir, para pelanggan diwajibkan menggunakan kondom. Jika pelanggan tidak menggunakan kondom, para penjaja seks tersebut diperbolehkan tidak melayaninya.
Ketua Pemuda Peduli HIV/AIDS Baturraden, Darkim mengungkapkan, kampanye penggunaan kondom terus dilakukan pihaknya untuk menekan angka infeksi menular seksual. Dia mengakui, penyadaran tersebut memang difokuskan di tempat-tempat seperti Gang Sadar.
Kampanye penggunaan kondom ini sudah dilakukan sejak 2010 dan kami sosialisasikan kepada papi dan mami anak kos. Selain itu, kami juga kerap meminta kepada anak kos untuk selalu memeriksakan kesehatan reproduksinya untuk mengantisipasi kemungkinan tertular penyakit infeksi kelamin, katanya.
Saat ini penghuni lokalisasi Gang Sadar yang aktif tercatat sekitar 90-an orang, mereka menginduk kepada 34 mami atau papi yang bertindak sebagai pemilik kos. Meski begitu, Amir menambahkan, banyak penjaja seks di luar Gang Sadar (freelance) yang tidak peduli terhadap kesehatan reproduksinya.
Salah satu penghuni kos di Gang Sadar, Mita (23), mengaku aturan penggunaan kondom kepada lawan main menjadi wajib. Diakuinya, memang banyak pelanggannya yang berusaha melanggar aturan tersebut. Kalau tidak mau pakai kondom lebih baik saya tolak, karena resikonya lebih besar terkena penyakit jika tidak menggunakan kondom, ucapnya. [hhw]

No comments:

Post a Comment