Wednesday, September 10, 2014

Berharap PSK Insyaf, 3 Peraih Juara MTQ Diarak Melewati Lokalisasi Pelacuran

 



UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan warga Jimbaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (10/9/2014) sore tumpah ruah di jalanan menyambut kedatangan tiga kafilah asal Desa Blater yang berhasil menjuarai lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional di Provinsi Jambi.

Arak-arakan atau pawai taaruf sejauh dua kilometer tersebut dimulai dari kawasan Samban yang dekat dengan lokalisasi pelacuran Tegalpanas hingga kawasan Bandungan. Ketiga kafilah MTQ tersebut merupakan santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mas’udiyyah yang terletak di Dusun Blater, Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan. Ketiganya ialah Slamet Fajar Wahyuni yang meraih juara 2 MTQ tingkat nasional; Makruf meraih juara harapan satu dan; Hamdanah juara harapan dua.

Selain sebagai rasa syukur, pawai taaruf tiga kafilah MTQ itu juga bertujuan untuk menyiarkan nilai relijius kepada masyarakat di Bandungan yang selama ini hidup di pusaran bisnis hiburan malam dan prostitusi.

"Harapannya agar masyarakat dan PSK maupun pemandu karaoke dan pekerja hiburan tergugah untuk selalu meningkatkan keimanan," kata Pengasuh Ponpes, Al Mas’udiyyah, Fatkhurohim.

Menurut pria yang akrab dipanggil Kiai Fat ini, dengan keberhasilan santri dan santriwatinya yang asli putra Bandungan sebagai juara MTQ tingkat nasional itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa tidak semua warga Bandungan itu jelek karena berdekatan dengan kawasan hiburan.

“Kegiatan itu inisiatif masyarakat, sebagai rasa syukur atas prestasi yang telah diraih. Juga untuk menghilangkan image negatif di Bandungan. Masyarakat ingin membuktikan bahwa di Bandungan tidak semua negatif. Buktinya anak-anaknya juga banyak yang berprestasi di bidang keagamaan,” kata Fatkhurohim.

Di Bandungan, kata Kiai Fat, sebenarnya banyak pondok pesantren yang perannya sangat besar membentengi masyarakat, terutama anak-anak, dari pengaruh bisnis prostitusi di daerah itu.

“Di sini ada toriqoh setiap Senin dan Jumat, pesertanya sampai 2.000 lebih. Bahkan ada juga PSK yang mau bertobat ikut pengajian dan kembali ke masyarakat dengan baik," kata Kiai Fat.

Namun demikian, upaya pondok pesantren dalam memerangi penyakit masyarakat ini perlu mendapat dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat Bandungan sendiri.

"Salah satunya dengan memberikan pelatihan keterampilan agar ekonominya meningkat, dan pemerintah tidak mudah memberikan izin hotel baru," sindirnya.

Sementara itu, Camat Bandungan, Nanang Septiyana mengatakan, Pondok Pesantren Blater telah menunjukan eksistensinya dengan mendidik para santri dan membina masyarakat sekitar dengan baik. Terbukti banyak santri yang sukses menjuarai lomba. Bahkan banyak juga santri yang sukses berwirausaha.

“Saya sangat berterima kasih karena Ponpes Mas’udiyyah dapat membimbing masyarakat Bandungan. Ini menjadi berkah dan juga dapat menepis image negatif tentang Bandungan,” tandasnya.

Penulis: Kontributor Ungaran, Syahrul Munir
Editor : Farid Assifa     
 

1 comment:

  1. Lagi bokek tapi mau bermain slot?

    Dengan minimal Depo hanya 50 ribu
    Anda bisa bermain Slot.


    *Promo Bonus Pulsa Tanpa Potongan
    *Bonus New Member 15%
    *Bonus Deposit Harian 10%
    *Bonus Reward Setiap Tingkatan Level
    *Bonus referral ZeusBola

    Yuk Buruan Gabung Sekarang!
    DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN !!

    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607




    ReplyDelete