Solopos.com, JAKARTA
— Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengkritik
presiden terpilih Joko Widodo yang banyak komentar tentang pembentukan
koalisi. Ia malah mendorong Jokowi lebih banyak bicara kabinet karena
itu wilayah otoritasnya.
“Kalau Jokowi bicara pembentukan koalisi, ditakutkan Jokowi akan
menghabiskan energi dalam hal politik praktis dan itu menjebak dirinya
sendiri dalam janji-janji kepada masyarakat,” katanya saat dihubungi Bisnis/JIBI, Minggu (21/9/2014).
Sebelumnya, Jokowi berkomentar tentang kemungkinan dua partai politik
Koalisi Merah Putih, yaitu PAN dan PPP, yang memberikan sinyal akan
bergabung dalam koalisi Jokowi-JK. Bahkan Jokowi mengatakan prosesnya
sudah mencapai 80% karena tokoh kedua partai hadir dalam rakernas IV PDI
Perjuangan.
Yunarto Wijaya mengingatkan Jokowi sejak awal dalam kampanye
menyampaikan kabinetnya berasal dari profesional. Tetapi dalam
pengumuman kementerian pada awal pekan lalu ada 34 kementerian dengan
komposisi 18 menteri profesional murni dan 16 profesional partai. ”Apa
gunanya apa sebuah pernyataan sudah 80%, dilihat dari sisi otoritas
bukan Jokowi,” kata Yunarta.
Secara praktis, lanjut Yunarto, pernyataan itu membuka rahasia
panggung belakang sehingga tidak cukup bijak dilakukan oleh Jokowi.
Dikhawatirkan kejadian sama terjadi seperti awal Pilpres 2014 saat PAN
dan Partai Demokrat yang hampir merapat justru sikapnya berubah.
No comments:
Post a Comment